Minggu, 09 Oktober 2016

TEORI BELAJAR


PEMBAHASAN

Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalampikiran peserta didik. Berdasarkan suatu teori belajar, suatu pembelajaran diharapkan dapat lebih meningkatkan perolehan peserta didik sebagai hasil belajar (Trianto, 2007: 12). 
Teori belajar juga dapat dipahami sebagai prinsip umum atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atas sejumlah fakta dan penemuan yang terkait dengan peristiwa belajar.

A. Teori Pembiasaan Klasik (Classical Conditioning)

Teori pembiasaan klasik (classical conditioning) ini berkembang berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan oleh Ivan Pavlov (1849-1936) sebagaimana telah diuraikan di awal. teori ini juga percaya bahwa belajar pada hewan memiliki prinsip yang sama dengan manusia. Belajar atau pembentukan perilaku perlu dibantu dengan kondisi tertentu (Sanjaya, 2006: 115).

B. Teori Asosiasi (STIMULUS RESPON) OLEH THONDIKE
Dasar terjadinya belajar adalah pembentukan asosiasi antara stimulus dan respon. Thorndike (dalam Orton, 1991:39-40; Resnick, 1981:13) mengemukakan bahwa terjadinya asosiasi antara stimulus dan respon ini mengikuti hokum-hukum berikut:
(1) Hukum latihan (law of exercise),
(2) Hukum akibat (law of effect),
Behavioristik berpangkal pada beberapa keyakinan tentang martabat manusia, yang sebagian bersifat falsafah dan sebagian lagi bercorak psikologis, yaitu:

1. Manusia pada dasarnya tidak berakhlak baik atau buruk, bagus atau jelek. 
2.Manusia mampu untuk berefleksi atas tingkah lakunya sendiri, menangkap apa yang dilakukannya dan mengatur serta mengontrol prilakunya sendiri.
3. Manusia mampu untuk memperoleh dan membentuk sendiri pola-pola tingkah laku yang baru melalui proses belajar.
4. Manusia dapat mempengaruhi prilaku orang lain dan dirinya pun dipengaruhi oleh prilaku orang lain.
Behaviorisme adalah suatu studi tentang kelakuan manusia.
 Ciri-ciri belajar dengan “trial and error” yaitu :
1. Ada motif pendorong aktivitas
2. Ada berbagai respon terhadap situasi
3. Ada eliminasi respon-respon yang gagal / salah ; dan
4. Ada kemajuan rekasi-reaksi mencapai tujuan.
Dari penelitiannya itu Thondike menemukan hukum – hukum :
(1) law of readiness
(2) Law of exercise
(3) law of effect
a.       Tiga metode pengubahan tingkah laku menurut teori ini, yaitu :
 Metode respon bertentangan.
b.      Metode membosankan.
c.       Metode mengubah lingkungan.

C.Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory)
Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory) merupakan penamaan baru dari Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Penamaan baru dengan nama Teori Kognitif Sosial ini dilakukan pada tahun 1970-an dan 1980-an. Ide pokok dari pemikiran Bandura (Bandura, 1962) juga merupakan pengembangan dari ide Miller dan Dollard tentang belajar meniru (imitative learning). Pada beberapa publikasinya, Bandura telah mengelaborasi proses belajar sosial dengan faktor-faktor kognitif dan behavioral yang memengaruhi seseorang dalam proses belajar sosial. Teori ini sangat berperan dalam mempelajari efek dari isi media massa pada khalayak media di level individu.

D.Teori-Teori Belajar dari Psikologi Kongnitif
Dalam teori belajar ini berpendapat, bahwa tingkah laku seseorang tidak hanya dikontrol oleh “reward” dan “reinforcement”. Mereka ini adalah para ahli jiwa aliran kongnitifis.


E.Teori-Teori Belajar dari Psikologi Humanistik

a.Orientasi:
    Perhatian psikologi humanistik yang terutama tertuju pada masalah bagaimana  tiap-tiap individu di pengaruhi dan di bimbing oleh maksud-maksud pribadi                                                                                                                                                                                                                                                             yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
b. Awal Timbulnya Psikologi Humanistik
Pada akhir tahun 1940-an munculnya suatu perspektif psikologi baru. Orang-orang yang terlibat dalam penerapan psikologilah yang berjasa dalam  perkembangan ini.
c. Tokoh-Tokoh Humanistik :
Ada beberapa tokoh yang menonjol dalam aliran humanistik seperti: Combs, Maslow dan Rogers;
1) Combs
1. pemerolehan informasi baru,
2. pemerolehan informasi, ini pada individu
2) Maslov
Teori didasarkan atas asumsi bahwa di dalam diri kita ada dua hal:
(1) suatu usaha yang positif untuk berkembang
(2) kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu
(Maslow,1968).
3) Rogers
Dalam bukunya Freedom to leam, ia menunjukan sejumlah prinsip-prinsip belajar humanistik yang penting,






KESIMPULAN
Teori Kognitif Sosial memberikan sebuah penjelasan tentang bagaimana perilaku bisa dibentuk melalui pengamatan pada model-model yang ditampilkan oleh media massa. Efek dari pemodelan ini meningkat melalui pengamatan tentang imbalan dan hukuman yang dijatuhkan pada model, melalui identifikasi dari khalayak pada model tersebut, dan melalui sejauh mana khalayak memiliki efikasi diri tentang perilaku yang dicontohkan di media. Meski berdasarkan bidang studi psikologi sosial, teori ini memeiliki efek yang kuat untuk pemahaman tentang efek kekerasan melalui media baik untuk anak-anak maupun orang dewasa dan juga pada perencanaan kampanye yang ditujukan untuk mengubah perilaku masyarakat melalui media.




DAFTAR PUSTAKA

http://gegarane.blogspot.com/2011/10/teori-belajar-menurut-aliran.html
‎Di akses hari/tanggal: 22 ‎Maret ‎2013, ‏‎5:58:09
http://bambangriyantomath.wordpress.com/2009/05/29/teori-asosiasi-thondike-dan-penguatan-skinner/
‎Di akses hari/tanggal: 22 ‎Maret ‎2013, ‏‎5:58:19
Di akses hari/tanggal: 21 ‎Maret ‎2013, ‏‎18:31:13
Soemanto,W, 2006Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
‎Di lihat hari/tanggal: 21 ‎Maret ‎2013, ‏‎14:31:07
Di baca dari halaman 1- 9 Bab 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar