PEMBAHASAN
Teori belajar pada dasarnya
merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana
informasi diproses di dalampikiran peserta didik. Berdasarkan suatu teori
belajar, suatu pembelajaran diharapkan dapat lebih meningkatkan perolehan
peserta didik sebagai hasil belajar (Trianto, 2007: 12).
Teori belajar juga dapat dipahami
sebagai prinsip umum atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan
merupakan penjelasan atas sejumlah fakta dan penemuan yang terkait dengan
peristiwa belajar.
A. Teori Pembiasaan Klasik (Classical
Conditioning)
Teori pembiasaan klasik (classical
conditioning) ini berkembang berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan
oleh Ivan Pavlov (1849-1936) sebagaimana telah diuraikan di awal. teori ini
juga percaya bahwa belajar pada hewan memiliki prinsip yang sama dengan
manusia. Belajar atau pembentukan perilaku perlu dibantu dengan kondisi
tertentu (Sanjaya, 2006: 115).
B. Teori Asosiasi (STIMULUS RESPON) OLEH THONDIKE
Dasar terjadinya belajar adalah
pembentukan asosiasi antara stimulus dan respon. Thorndike (dalam Orton,
1991:39-40; Resnick, 1981:13) mengemukakan bahwa terjadinya asosiasi antara
stimulus dan respon ini mengikuti hokum-hukum berikut:
(1) Hukum latihan (law of exercise),
(2) Hukum akibat (law of effect),
Behavioristik berpangkal pada beberapa keyakinan
tentang martabat manusia, yang sebagian bersifat falsafah dan sebagian lagi
bercorak psikologis, yaitu:
1. Manusia pada dasarnya tidak berakhlak baik atau buruk, bagus atau jelek.
2.Manusia mampu untuk berefleksi
atas tingkah lakunya sendiri, menangkap apa yang dilakukannya dan mengatur
serta mengontrol prilakunya sendiri.
3. Manusia mampu untuk memperoleh dan
membentuk sendiri pola-pola tingkah laku yang baru melalui proses belajar.
4. Manusia dapat mempengaruhi prilaku
orang lain dan dirinya pun dipengaruhi oleh prilaku orang lain.
Behaviorisme adalah suatu studi tentang kelakuan manusia.
Behaviorisme adalah suatu studi tentang kelakuan manusia.
Ciri-ciri belajar dengan “trial and error”
yaitu :
1. Ada motif pendorong aktivitas
2. Ada berbagai respon terhadap situasi
3. Ada eliminasi respon-respon yang gagal / salah ; dan
4. Ada kemajuan rekasi-reaksi mencapai tujuan.
1. Ada motif pendorong aktivitas
2. Ada berbagai respon terhadap situasi
3. Ada eliminasi respon-respon yang gagal / salah ; dan
4. Ada kemajuan rekasi-reaksi mencapai tujuan.
Dari penelitiannya itu Thondike
menemukan hukum – hukum :
(1) law of readiness
(2) Law of exercise
(3) law of effect
(1) law of readiness
(2) Law of exercise
(3) law of effect
a. Tiga metode pengubahan tingkah laku menurut
teori ini, yaitu :
Metode respon bertentangan.
Metode respon bertentangan.
b. Metode membosankan.
c. Metode mengubah lingkungan.
C.Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory)
Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory)
merupakan penamaan baru dari Teori Belajar Sosial (Social Learning
Theory) yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Penamaan baru
dengan nama Teori Kognitif Sosial ini dilakukan pada tahun 1970-an dan 1980-an.
Ide pokok dari pemikiran Bandura (Bandura, 1962) juga merupakan
pengembangan dari ide Miller dan Dollard tentang belajar meniru (imitative
learning). Pada beberapa publikasinya, Bandura telah mengelaborasi
proses belajar sosial dengan faktor-faktor kognitif dan behavioral yang
memengaruhi seseorang dalam proses belajar sosial. Teori ini sangat berperan
dalam mempelajari efek dari isi media massa pada khalayak media di level
individu.
D.Teori-Teori
Belajar dari Psikologi Kongnitif
Dalam
teori belajar ini berpendapat, bahwa tingkah laku seseorang tidak hanya
dikontrol oleh “reward” dan “reinforcement”. Mereka ini adalah para ahli jiwa
aliran kongnitifis.
E.Teori-Teori
Belajar dari Psikologi Humanistik
a.Orientasi:
Perhatian psikologi humanistik yang terutama
tertuju pada masalah bagaimana tiap-tiap
individu di pengaruhi dan di bimbing oleh maksud-maksud pribadi
yang
mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
b.
Awal Timbulnya Psikologi Humanistik
Pada
akhir tahun 1940-an munculnya suatu perspektif psikologi baru. Orang-orang yang
terlibat dalam penerapan psikologilah yang berjasa dalam perkembangan ini.
c.
Tokoh-Tokoh Humanistik :
Ada
beberapa tokoh yang menonjol dalam aliran humanistik
seperti: Combs, Maslow dan Rogers;
1)
Combs
1.
pemerolehan informasi baru,
2.
pemerolehan informasi, ini pada individu
2)
Maslov
Teori
didasarkan atas asumsi bahwa di dalam diri kita ada dua hal:
(1)
suatu usaha yang positif untuk berkembang
(2)
kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu
(Maslow,1968).
3)
Rogers
Dalam
bukunya Freedom to leam, ia
menunjukan sejumlah prinsip-prinsip belajar humanistik yang penting,
KESIMPULAN
Teori
Kognitif Sosial memberikan sebuah penjelasan tentang bagaimana perilaku bisa
dibentuk melalui pengamatan pada model-model yang ditampilkan oleh media massa.
Efek dari pemodelan ini meningkat melalui pengamatan tentang imbalan dan
hukuman yang dijatuhkan pada model, melalui identifikasi dari khalayak pada
model tersebut, dan melalui sejauh mana khalayak memiliki efikasi diri tentang
perilaku yang dicontohkan di media. Meski berdasarkan bidang studi psikologi
sosial, teori ini memeiliki efek yang kuat untuk pemahaman tentang efek
kekerasan melalui media baik untuk anak-anak maupun orang dewasa dan juga pada
perencanaan kampanye yang ditujukan untuk mengubah perilaku masyarakat melalui
media.
DAFTAR
PUSTAKA
http://gegarane.blogspot.com/2011/10/teori-belajar-menurut-aliran.html
Di
akses hari/tanggal: 22 Maret 2013, 5:58:09
http://bambangriyantomath.wordpress.com/2009/05/29/teori-asosiasi-thondike-dan-penguatan-skinner/
Di
akses hari/tanggal: 22 Maret 2013, 5:58:19
Di
akses hari/tanggal: 21 Maret 2013, 18:31:13
Soemanto,W, 2006Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Di
lihat hari/tanggal: 21 Maret 2013, 14:31:07
Di baca dari halaman 1- 9 Bab 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar