Senin, 10 Oktober 2016

Objek Kajian Penelitian Tindakan Kelas

Objek Kajian Penelitian Tindakan Kelas

Objek PTK harus merupakan sesuatu yang aktif, dapat dikenai aktivitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak, antara lain:
a.       Metode Mengajar
b.      Strategi Mengajar
c.       Model Pembelajaran
d.      Prosedur Evaluasi
e.       Perubahan Sikap Dan Nilai
f.       Media Pembelajaran
g.      Lingkungan Belajar (Setting)
h.      Materi Pembelajaran
i.        Kurikulum.[1][5]
Dalam rujukan yang lain di kemukakan bahwa objek kajian Setiap kegiatan penelitian harus memiliki objek kajian, termasuk di dalamnya penelitian tindakan kelas. Apabila seorang guru bertanya tentang aspek apakah yang harus diteliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas? Untuk menjawab pertanyaan tersebut kiranya kita harus lebih memahami tentang komponen-komponen pembelajaran dan kelas (tidak terbatas pada ruangan) tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, maka secara umum komponen-komponen pembelajaran dan kelas menjadi objek kajian dalam penelitian tindakan kelas. Sekurang-kurangnya terdapat tujuh komponen pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai objek kajian dalam penelitian tindakan kelas. Ketujuh komponen tersebut adalah: siswa, guru, materi, sarana prasarana, evaluasi, dan lingkungan belajar. Untuk lebih jelasnya, maka ketujuh komponen pembelajaran tersebut yang menjadi objek kajian PTK diuraian sebagai berikut.
1.      Komponen siswa atau peserta didik
Peserta didik merupakan salah satu unsur pembelajaran yang sifatnya dinamis secara internal dan akan menunjukkan dinamisasinya manakala terdapat pihak yang memobilisasi. Dalam hal ini, guru menjadi mobilisator agar peserta didik berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Aspek apakah yang harus diteliti dari peserta didik? Berlangsungnya kegiatan pembelajaran ditunjukkan dengan adanya aktivitas peserta didik, baik aktivitas motorik maupun kognitif yang berorientasi pada tercapainya tujuan pembelajaran. Dari pernyataan tersebut sangat kaya dengan aspek-aspek yang dapat dijadikan sebagai objek kajian penelitian tindakan kelas. Marilah kita tentukan beberapa di antaranya yang dapat diangkat menjadi aspek kajian penelitian tindakan kelas.
a. Aktivitas peserta didik saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran
b. Perhatian peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
c. Aktivitas peserta didik dalam mengerjakan tugas
d. Aktivitas peserta didik dalam melaksanakan tugas kelompok
e. Kedisiplinan peserta didik dalam mentaati tata tertib
f. Hasil belajar yang dicapai peserta didik
g. Minat baca peserta didik
h. Keberanian peserta didik dalam mengajukan pendapat
i. Kemampuan peserta didik berfikir kritis-analitis
j. Motivasi peserta didik dalam memanfaatkan perpustakaan
k. Dan masih banyak aspek yang dapat diteliti dari komponen peserta didik (silahkan tentukan).
2.      Komponen guru
Guru menjadi komponen utama dalam pembelajaran, terutama dalam mendayagunakan komponen pembelajaran lainnya hingga terjadi proses interaksi fungsional bagi tercapainya efektivitas pembelajaran. Jika guru adalah sebagai komponen utama pembelajaran, apakah guru dapat menjadi objek kajian dalam penelitian tindakan kelas? Bukankah guru itu sudah mumpuni dalam mengajar? Bagi guru profesional, pembelajaran adalah suatu wahana bagi peningkatan profesionalitasnya.
Mengajar adalah proses belajar bagi guru. Apabila setiap guru berpendapat dan melaksanakannya demikian, maka semua guru menjalani profesinya secara profesional. Dengan demikian, guru sebagai salah satu komponen pembelajaran juga menjadi salah satu aspek kajian penelitian tindakan kelas. Aspek apakah yang dapat dijadikan objek kajian dari komponen guru? Tugas guru dan kompetensi guru merupakan dua kelompok besar yang dapat diidentifikasi sebagai kajian penelitian tindakan kelas. Di bawah ini hanya sebagian yang dikemukakan sebagai aspek kajiannya (yang lainnya silahkan tentukan).
a.       Tugas guru (merencanakan, mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi). Apakah ketika melaksanakan tugas-tugas tersebut guru bersifat rutinitas atau inovatif? Melaksanakan tugas sebagai kegiatan rutinitas, maka guru tersebut hanya bertugas sebagai tukang. Artinya, setelah selesai melaksanakan tugasnya tidak ada kegiatan untuk merefleksi dan evaluasi bagi perubahan dan perbaikan kegiatan selanjutnya.
b.      Kompetensi guru (terutama keterampilan dasar mengajar), misalnya: pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran, penguasaan materi, pengelolaan kelas, penggunaan media, dll).
c.       Peran guru dalam proses pembelajaran (motivator, demonstrator, mediator, fasilitator, evaluator, pengelola kelas).
3.      Komponen materi pembelajaran
Penguasaan materi menjadi modal utama bagi seorang guru, tetapi tidak berarti harus memuntahkan semuanya kepada peserta didik. Untuk itu, kemampuan guru dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan sangat diperlukan, karena materi pembelajaran tidak bersifat statis melainkan perkembangannya sangat cepat. Selain materi pembelajaran harus kontekstual, juga sekuensinya harus runtut, dan yang penting materi tersebut harus dapat mencapai tujuan pembelajaran, kompetensi dasar, dan standar kompetensi.
4.      Komponen sarana-prasarana pembelajaran
Sarana-prasaran pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang didayagunakan dalam kegiatan pembelajaran. Apakah yang termasuk sarana-prasaran pembelajaran yang menjadi kajian penelitian tindakan kelas? Sarana-prasaran yang disediakan oleh sekolah (perpustakaan, laboratorium, ruangan kelas, media pembelajaran, alat belajar, fasilitas belajar, dll) dan sarana belajar yang dimiliki siswa (buku sumber, alat belajar, dll).
5.      Komponen evaluasi pembelajaran
Instrumen penilaian pembelajaran (proses dan hasil belajar) dapat menjadi topik kajian tersendiri, terutama terkait dengan reliabilitas dan validitasnya untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, hasil pembelajaran yang dicapai peserta didik harus bersifat komprehensif, yakni mencakum ketiga ranah (kognitif, afektif, dan konatif/psikomotor) dan integratif. Seringkali proses pembelajaran tidak pernah tersentuh oleh instrumen dan jarang dilakukan oleh guru. Untuk itu, sangat penting adanya dan dilaksanakannya penilaian terhadap proses pembelajaran. Hal ini untuk merefleksi bagi kegiatan atau proses pembelajaran selanjutnya.
6.      Komponen iklim pembelajaran
Situasi dan kondisi pembelajaran dapat menjadi faktor dominan bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Iklim pembelajaran yang kondusif bagi peserta didik melaksanakan kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkembangkan motivasi dan gairah belajar. Dengan demikian, peserta didik dapat mengembangkan potensinya (berfikir, bertanya, mengemukakan pendapat, mengerjakan tugas, dll) dalam suasana belajar yang menyenangkan. Bagaimanakah jika situasi pembelajaran tidak kondusif (ribut, ngantuk, keluar-masuk kelas)? Maka situasi tersebut dapat diangkat menjadi salah satu aspek kajian dalam penelitian tindakan kelas.
7.      Komponen lingkungan belajar
 Lingkungan dapat dijadikan sebagai kelas bagi berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran, setidaknya kita mengenal tiga jenis lingkungan, yakni: lingkungan sosial-budaya, lingkungan alam, dan lingkungan sekolah. Ketiga jenis lingkungan tersebut dapat didayagunakan sebagai sumber belajar dan sebagai kelas. Sebagai sumber belajar, ketiga lingkungan tersebut dapat dihadirkan ke dalam kelas, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembentukan konsep, memahami realitas, tanggap masalah, dan berfikir kritis. Artinya pembelajaran dapat bersifat kontekstual.
Bagaimanakah cara menghadirkan lingkungan ke dalam kelas? Banyak cara yang dapat dilakukan, seperti: memberikan contoh, gambar/foto, model, identifikasi dan pemecahan masalah sosial, dll. Lingkungan dijadikan sebagai kelas bagi kegiatan pembelajaran adalah melalui karyawisata, kegiatan observasi, kajian pustaka, dll. Bagaimakah kita mengangkat komponen lingkungan sebagai objek atau aspek kajian dalam penelitian tindakan kelas? Misalnya, manakala guru mengamati dan mengidentifikasi adanya permasalahan bahwa siswa kekurangan sumber belajar, sehingga proses pembelajaran kurang efektif. Maka guru dapat mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan perpustakaan. Untuk mengetahui keberhasilannya sudah tentu harus dilaksanakan suatu kegiatan penelitian yakni melalui penelitian tindakan kelas. Atau guru mengetahui bahwa peserta didik lemah dalam kemampuan berfikir kritis, maka dapat dipilih salah satu permasalahan sosial (lingkungan sosial-budaya). Dan masih banyak lagi aspek kajian tentang komponen lingkungan yang dapat dilakukan dalam penelitian tindakan kelas. Silahkan diamati permasalahannya dan cobalah pecahkan melalui penelitian tindakan kelas.[2][6]
Berikut ini merupakan bidang yang dikaji oleh PTK (menurut sukarno):
a.    Masalah belajar peserta didik disekolah (termasuk didalam tema ini, antara lain: masalah belajar dikelas, kesalahan pembelajaran, miskonsepsi, da peningkatkan hasil belajar)
b.    Rancangan dan strategi pembelajaran dikelas (termasuk didalam tema ini, antara lain: masalah pengelolahan dan prosedur pembelajaran, implementasi, dan inovasi metode pembelajaran, interaksi didalam kelas, partisipasi orang tua dalam proses peserta didik)
c.    Alat bantu, media, dan sumber belajar (termasuk dalam tema ini antara lain: masalah peggunaan media, perpustakaan, dan sumber belajar didalam/ diluar kelas, peningkatan hubngan antara sekolah dan masyarakat).
d.   Sistem asesment dan ealuasi proses dan hasil pembelajaran (termasuk didalam tema ini, antara lain: masalah evaluasi awal dan asil pembelajaran, pengembangan instrumen asesment berbasis kompetensi)
e.    Pengembangan peserta didik, pendidik dan tenaga dan kependidikan (termasuk didalam tema ini, antara lain: peningkatkan kemandirian dan tanggung jawab peserta didik, peningkatkan keefektifan hubungan pendidik, peserta didik dan orangtua dalam proses pembelajaran, peningkatkan konsep diri peserta didik, interaksi antar peserta didik, peserta didik-materi ajar, dan peserta didik-lingkungan belajar). Masalah kurikulum (termasuk dalam tema in, antara lain: perancangan dan penerapan kurikulm dan urutan penyajian materi)[3][7]






1 komentar:

  1. titanium forging – titanium forging
    titanium titanium charge forging is a technique titanium sunglasses used by the design of wood and papermaking to create a dense, dense layer of titanium properties steel. The titanium welding core is then benjamin moore titanium immersed

    BalasHapus