Senin, 10 Oktober 2016

MAKALAH LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR


  • LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR


KATA PENGANTAR



       Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkat dan  karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini  tepat pada waktunya yang berjudul “LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR”

Makalah ini berisikan tentang informasi
pengertian layanan bimbingan belajar masalah belajar, penentuan murid-murid yang mengalami masalah belajar, pengungkapan sebab-sebab masalah belajar, membantu murid mengatasi masalah belajar.

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua sebagai calon guru SD tentang bagaimana mengatasi masalah belajar yaitu cara belajar dan bantuan atas masalah belajar.
 
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada dosen pengajar Bimbingan Konseling ibu
Dra. Yofi Mandang ,M.Si, keluarga dan semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa memberkati segala usaha kita.


Tomohon 09 Juni, 2014

                               
                                Kenny CH Titjo







ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL  ..............................................................................  i
KATA  PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI  ......................................................................................... iii
BAB I  Pendahuluan ............................................................................... 1
Latar Belakang ........................................................................................ 1
Rumusan Masalah .................................................................................. 1
Tujuan ...................................................................................................... 1

BAB II  Pembahasan .............................................................................. 3
A.  Pengertian Layanan Bimbingan Belajar ........................................ 3
B.  Masalah Belajar..............................................,,,,,,,,,,,,,,,..................4
C.  Penentuan Murid-murid Yang Mengalami Masalah Belajar ...... 5
D.  Pengungkapan Sebab-sebab Masalah Belajar ............................. 5
E.   Membantu Murid Mengatasi Masalah Belajar ............................6

BAB III  Penutup .................................................................................... 8
Kesimpulan .............................................................................................. 8
Saran ........................................................................................................ 8
DAFTAR  PUSTAKA............................................................................. 9




iii
Bab 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pada dasarnya belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian sebagai suatu pola baru yang berupa kecakapan sikap kebiasaan, atau suatu pengertian. Belajar pada hakikatnya merupakan suatu usaha, suatu proses perubahan yang terjadi pada individu sebagai hasil dari pengalaman atau hasil dari pengalaman interaksi dengan lingkungannya. Belajar dalam pengertian yang lain yaitu suatu upaya untuk menguasai sesuatu yang baru. Konsep ini mengandung dua hal: pertama; usaha untuk menguasai, Hal ini bermakna menguasai sesuatu dalam belajar, kedua; sesuatu yang baru dalam arti hasil yang diperoleh dari aktivitas belajar.

Bimbingan belajar adalah inti dari kegiatan di sekolah. Sebab, semua di sekolah diperuntukan bagi keberhasilannya proses belajar bagi setiap siswa yang sedang menuntut study di sekolah tersebut. Suatu proses bantuan kepada anak didik yang dilakukan secara terus menerus supaya anak didik dapat memahami dirinya sendiri, sehingga sanggup mengarahkan diri dan tingkah laku yang wajar, sesuai dengan tujuan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.

Makalah ini membahas bagaimana menerapkan bimbingan belajar yang efektif ditinjau dari hakikat sebenarnya, sehingga dengan demikian akan terwujud suatu pembelajaran yang menghasilkan pembelajaran yang optimal sesuai tujuan yang akan dicapai.



B.    Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Layanan Bimbingan Belajar
2. Apa Saja Masalah Belajar
3. Bagaimana Penentuan Murid-murid Yang Mengalami Masalah Belajar
4. Mengetahui Pengungkapan Sebab-sebab Masalah Belajar
5. Bagaimana Membantu Murid Mengatasi Masalah Belajar


                                               
C.    Tujuan 

1. Menjelaskan Pengertian Layanan Bimbingan Belajar
1
2. Mendeskripsikan  Masalah-masalah Belajar
3. Menjelaskan Penentuan Murid-murid Yang Mengalami Masalah Belajar
4. Mengetahui Pengungkapan Sebab-sebab Masalah Belajar
5. Menjelaskan Membantu Murid Mengatasi Masalah Belajar

                                               























2
Bab II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Layanan Bimbingan Belajar

Banyak definisi tentang belajar yang telah dirumuskan oleh para ahli, diantaranya yaitu :
1.      Pengertian belajar yang cukup komprehensif diberikan oleh Bell-Gredler (1986:1) yang menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitudes).
2.      Belajar sering juga diartikan sebagai penambahan, perluasan, dan pendalaman pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan. Secara konseptual Fontana (1981), mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.
3.      Belajar adalah proses tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan (Garry dan kingsley, 1970 : 15).
4.      Belajar ialah perubahan yang relatif permanen dalam tingkah laku atau kemampuan yang merupakan hasil dari pengalaman Vanderzander.
5.      Belajar ialah proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu, yang disebabkan oleh pengalamannya yang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan berdasarkan atas kecendrungan tanggapan bawaan, kematangan atau keadaan sesaat seseorang (Hilgard dan Bower 1975 : 12).
Dengan bertitik tolak dari uraian diatas, maka yang dimaksud dengan layanan bimbingan belajar ialah suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu (murid) untuk dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar.
Pelaksanaan layanan bimbingan belajar dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah 1 : menentukan murid yang mengalami masalah belajar
Langkah 2 : mengungkapkan sebab-sebab terjadinya masalah belajar
Langkah 3 : membantu murid mengatasi masalah yang dialaminya
Langkah 4 : melaksanakan penilaian untuk menentukan sejauh mana layanan bantuan yang telah diberikan mencapai hasil
3
Langkah 5 : melaksanakan usaha-usaha tindak lanjut dari layanan sebelumnya.
B.  Masalah Belajar

Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seseorang murid dan menghambat kelancaran proses belajar pada dasarnya, masalah-masalah belajar dapat digolongkan yaitu :
1.      Sangat cepat dalam belajar
Keterlambatan akademik, yaitu keadaan murid yang memiliki IQ 130 atau lebih, tetapi masih memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajarnya yang amat tinggi.
2.      Keterlambatan akademik
Keterlambatan akademik, yaitu keadaan murid yang diperkirakan memiliki inteligensi yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkan secara optimal.
3.      Lambat belajar
Sangat lambat dalam belajar, yaitu keadaan murid yang memiliki bakat akademik yang kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau pengajan khusus.
4.      Kurang motif dalam belajar
Kurang motivasi belajar, yaitu keadaan murid yang kurang bersemangat dalam belajar mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
5.      Sikap dan kebiasaan buruk dalam belajar
Bersikap  dan kebiasaan buruk dalam belajar yaitu kondisi murid yang kegiatannya atau perbuatan belajarnya sehari-hari antagonistik dengan seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur-ulur waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahui dan sebagainya.
6.      Kehadiran disekolah
Sering tidak sekolah, yaitu murid-murid sering tidak hadir atau menderita sakit dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga kehilangan sebagian besar kegiatan belajarnya.


4
C.  Penentuan Murid-murid Yang Mengalami Masalah Belajar

Penentuan siapa murid yang mengalami masalah belajar dapat dilakukan dengan menggunakan prosedur berikut ini.
1. Penilaian hasil belajar
Salah satu tujuan dari penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui sejauh mana murid telah mencapai hasil belajar yang sudah direncanakan sebelumnya.
2. Pemanfaatan hasil tes inteligensi
Berapa tes yang sering digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan dasar murid sekolah dasar antara lain adalah Drawa Man Test (DMT).
3. Pengamatan (observasi)
Dibandingkan dengan guru sekolah menengah, maka guru sekolah dasar menempati kedudukan yang menguntungkan dalam mengamati keadaan murid sehari-hari.

D.  Pengungkapan Sebab-sebab Masalah Belajar

Dalam rangka mengungkapkan sebab-sebab terjadinya masalah belajar yang didalam oleh murid ada 2 tahap yang harus dilalui, yaitu tahap menentukan letak (lokasi) masalah, dan tahap memperkirakan sebab-sebab terjadinya masalah belajar (Koestoer P. dan A. Hadisaputro, 1978).
Tahap penentuan letak masalah merupakan tahap penentuan dimana sebenarnya masalah terjadi.
Setelah guru mengetahui letak masalah yang sesungguhnya, guru dapat melaksanakan tahap berikutnya, yaitu memperkirakan sebab-sebab terjadinya masalah yang dialami oleh murid dalam belajar.
Pada dasarnya masalah belajar itu dapat terjadi oleh berbagai faktor, dan dapat digolongkan atas :
1. Faktor-faktor yang bersumber dari murid itu sendiri
a.       tingkat kecerdasan rendah 
b.      kesehatan sering terganggu
c.       alat pengelihatan dan pendengaran kurang berfungsi dengan baik
5
d.      gangguan alat perseptual
e.       tidak menguasai cara-cara belajar dengan baik
2. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga
a.          kemampuan ekonomi orang tua kurang memadai
b.         anak kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orang tuanya
c.          harapan orang tua terlalu tinggi terhadap anak
d.         orang tua pilih kasih terhadap anak
e.          hubungan keluarga tidak harmonis
3. Faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah dan masyarakat bersumber dari keadaan rumah tangga atau keadaan murid, tetapi dapat juga bersumber dari sekolah atau lembaga pendidikan itu sendiri.



E.   Membantu Murid Mengatasi Masalah Belajar

Berkenaan dengan masalah-masalah yang dihadapi murid dalam belajar
1. Pengajaran perbaikan
Pengajaran perbaikan merupakan bentuk khusus dari pengajaran yang diberikan kepada seseorang atau beberapa orang murid yang mengalami kesulitan dalam belajar.
2. Pengajaran pengayaan
Pengajaran pengayaan adalah suatu bentuk pengajaran yang khusus diberikan kepada murid-murid yang sangat cepat dalam belajar.
3. Pembinaan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik sikap dan kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar.
4. Meningkatkan motivasi murid untuk belajar
Motivasi adalah suatu usaha yang didasari untuk mengarahkan, mengerahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertingkah melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Dibawah ini dikemukakan beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk
6
membangkitkan motivasi murid-murid dalam belajar (Dorothy Keiter, 1975)
a.       Tentukanlah tujuan yang akan dicapai murid dalam belajar.
b.      Usahakanlah untuk menimbulkan minat murid agar mau untuk mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan.
c.       Ikut sertakanlah semua aspek kehidupan anak sebagai sumber belajar.
d.      Hubungkanlah hal-hal yang dipelajari dengan kehidupan murid.
e.       Perbanyaklah hal-hal yang menarik perhatian murid, tetapi jangan berhenti disitu.
f.       Tunjukanlah kepada murid-murid apa yang dapat mereka harapkan untuk dicapai.
g.      Doronglah murid menggunakan informasi yang dimilikinya.


















7

BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan


Pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik, terutama dalam mengerjakan tugas dalam keterampilan serta dalam bersikap terhadap guru, menumbuhkan disiplin belajar dan terlatih, baik secara mandiri atau kelompok, dan mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan pribadi.

Proses belajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran.

Pada hakikatnya belajar yang efektif merupakan proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses belajar yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.

B. Saran

Supaya seorang guru dapat memberikan bimbingan belajar yang baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap murid dapat belajar dengan efisien dan mencapai perkembangan yang optimal. Seorang guru bisa mengetahui akan kewajibannya menjadi pembimbing terhadap anak didiknya agar dapat mreningkatkan pendidikan untuk anak didik demi masa depan yang lebih baik.
Upaya-upaya yang tersebut merupakan usaha dalam menciptakan sekaligus memelihara kondisi dan suasana belajar yang kondusif, optimal dan menyenangkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan belajar prestasi dapat dicapai dengan maksimal.










8



DAFTAR PUSTAKA


Winaputra Udin, (2007) metode belajar-mengajar,universitas terbuka, Jakarta.
http://dedearip.blogspot.com/2013/02/hakikat-pembelajaran-efektif-belajar.html
http://www.sekolahdasar.net/2010/04/.html



















9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar