- LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR”
Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian layanan bimbingan belajar masalah belajar, penentuan murid-murid yang mengalami masalah belajar, pengungkapan sebab-sebab masalah belajar, membantu murid mengatasi masalah belajar.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua sebagai calon guru SD tentang bagaimana mengatasi masalah belajar yaitu cara belajar dan bantuan atas masalah belajar.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada dosen pengajar Bimbingan Konseling ibu Dra. Yofi Mandang ,M.Si, keluarga dan semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa memberkati segala usaha kita.
Tomohon 09 Juni, 2014
Kenny CH Titjo
Kenny CH Titjo
ii
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
.............................................................................. i
KATA PENGANTAR
........................................................................... ii
DAFTAR ISI .........................................................................................
iii
BAB I Pendahuluan
...............................................................................
1
Latar Belakang
........................................................................................
1
Rumusan Masalah
..................................................................................
1
Tujuan
......................................................................................................
1
BAB II Pembahasan ..............................................................................
3
A. Pengertian Layanan Bimbingan Belajar ........................................
3
B. Masalah Belajar..............................................,,,,,,,,,,,,,,,..................4
C. Penentuan Murid-murid Yang Mengalami Masalah
Belajar ...... 5
D. Pengungkapan Sebab-sebab Masalah Belajar
............................. 5
E. Membantu Murid Mengatasi Masalah Belajar
............................6
BAB III Penutup ....................................................................................
8
Kesimpulan
..............................................................................................
8
Saran
........................................................................................................
8
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................
9
iii
Bab
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada
dasarnya belajar adalah suatu perubahan dalam kepribadian sebagai suatu pola
baru yang berupa kecakapan sikap kebiasaan, atau suatu pengertian. Belajar pada
hakikatnya merupakan suatu usaha, suatu proses perubahan yang terjadi pada
individu sebagai hasil dari pengalaman atau hasil dari pengalaman interaksi
dengan lingkungannya. Belajar dalam pengertian yang lain yaitu suatu upaya
untuk menguasai sesuatu yang baru. Konsep ini mengandung dua hal: pertama;
usaha untuk menguasai, Hal ini bermakna menguasai sesuatu dalam belajar, kedua;
sesuatu yang baru dalam arti hasil yang diperoleh dari aktivitas belajar.
Bimbingan
belajar adalah inti dari kegiatan di sekolah. Sebab, semua di sekolah
diperuntukan bagi keberhasilannya proses belajar bagi setiap siswa yang sedang
menuntut study di sekolah tersebut. Suatu proses bantuan kepada anak didik yang
dilakukan secara terus menerus supaya anak didik dapat memahami dirinya
sendiri, sehingga sanggup mengarahkan diri dan tingkah laku yang wajar, sesuai
dengan tujuan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Makalah
ini membahas bagaimana menerapkan bimbingan belajar yang efektif ditinjau dari
hakikat sebenarnya, sehingga dengan demikian akan terwujud suatu pembelajaran
yang menghasilkan pembelajaran yang optimal sesuai tujuan yang akan dicapai.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
Pengertian Layanan Bimbingan Belajar
2.
Apa Saja Masalah Belajar
3.
Bagaimana Penentuan Murid-murid Yang Mengalami Masalah Belajar
4. Mengetahui Pengungkapan Sebab-sebab
Masalah Belajar
5. Bagaimana Membantu Murid Mengatasi
Masalah Belajar
C.
Tujuan
1. Menjelaskan
Pengertian Layanan Bimbingan Belajar
1
2.
Mendeskripsikan Masalah-masalah Belajar
3.
Menjelaskan Penentuan Murid-murid Yang Mengalami Masalah Belajar
4. Mengetahui Pengungkapan Sebab-sebab
Masalah Belajar
5. Menjelaskan
Membantu Murid Mengatasi Masalah Belajar
2
Bab
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Layanan Bimbingan Belajar
Banyak
definisi tentang belajar yang telah dirumuskan oleh para ahli, diantaranya
yaitu :
1. Pengertian
belajar yang cukup komprehensif diberikan oleh Bell-Gredler (1986:1) yang
menyatakan bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk
mendapatkan aneka ragam (competencies),
keterampilan (skills), dan sikap (attitudes).
2. Belajar
sering juga diartikan sebagai penambahan, perluasan, dan pendalaman
pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan. Secara konseptual Fontana
(1981), mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif tetap
dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.
3. Belajar
adalah proses tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui
praktek dan latihan (Garry dan kingsley, 1970 : 15).
4. Belajar
ialah perubahan yang relatif permanen dalam tingkah laku atau kemampuan yang merupakan
hasil dari pengalaman Vanderzander.
5. Belajar
ialah proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu, yang
disebabkan oleh pengalamannya yang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah
laku itu tidak dapat dijelaskan berdasarkan atas kecendrungan tanggapan bawaan,
kematangan atau keadaan sesaat seseorang (Hilgard dan Bower 1975 : 12).
Dengan
bertitik tolak dari uraian diatas, maka yang dimaksud dengan layanan bimbingan
belajar ialah suatu proses bantuan yang diberikan kepada individu (murid) untuk
dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar.
Pelaksanaan
layanan bimbingan belajar dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah
1 : menentukan murid yang mengalami masalah belajar
Langkah
2 : mengungkapkan sebab-sebab terjadinya masalah belajar
Langkah
3 : membantu murid mengatasi masalah yang dialaminya
Langkah
4 : melaksanakan penilaian untuk menentukan sejauh mana layanan bantuan yang
telah diberikan mencapai hasil
3
Langkah
5 : melaksanakan usaha-usaha tindak lanjut dari layanan sebelumnya.
B. Masalah Belajar
Masalah
belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh seseorang murid dan
menghambat kelancaran proses belajar pada dasarnya, masalah-masalah belajar
dapat digolongkan yaitu :
1. Sangat
cepat dalam belajar
Keterlambatan
akademik, yaitu keadaan murid yang memiliki IQ 130 atau lebih, tetapi masih
memerlukan tugas-tugas khusus untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan belajarnya
yang amat tinggi.
2. Keterlambatan
akademik
Keterlambatan
akademik, yaitu keadaan murid yang diperkirakan memiliki inteligensi yang cukup
tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkan secara optimal.
3. Lambat
belajar
Sangat
lambat dalam belajar, yaitu keadaan murid yang memiliki bakat akademik yang
kurang memadai dan perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan pendidikan atau
pengajan khusus.
4. Kurang
motif dalam belajar
Kurang
motivasi belajar, yaitu keadaan murid yang kurang bersemangat dalam belajar
mereka seolah-olah tampak jera dan malas.
5. Sikap
dan kebiasaan buruk dalam belajar
Bersikap dan kebiasaan buruk dalam belajar yaitu
kondisi murid yang kegiatannya atau perbuatan belajarnya sehari-hari
antagonistik dengan seharusnya, seperti suka menunda-nunda tugas, mengulur-ulur
waktu, membenci guru, tidak mau bertanya untuk hal-hal yang tidak diketahui dan
sebagainya.
6. Kehadiran
disekolah
Sering
tidak sekolah, yaitu murid-murid sering tidak hadir atau menderita sakit dalam
jangka waktu yang cukup lama sehingga kehilangan sebagian besar kegiatan
belajarnya.
4
C. Penentuan Murid-murid Yang Mengalami Masalah
Belajar
Penentuan siapa murid yang mengalami
masalah belajar dapat dilakukan dengan menggunakan prosedur berikut ini.
1. Penilaian hasil belajar
Salah satu tujuan dari penilaian hasil
belajar adalah untuk mengetahui sejauh mana murid telah mencapai hasil belajar
yang sudah direncanakan sebelumnya.
2. Pemanfaatan hasil tes inteligensi
Berapa tes yang sering digunakan untuk
mengukur tingkat kemampuan dasar murid sekolah dasar antara lain adalah Drawa
Man Test (DMT).
3. Pengamatan (observasi)
Dibandingkan dengan guru sekolah
menengah, maka guru sekolah dasar menempati kedudukan yang menguntungkan dalam
mengamati keadaan murid sehari-hari.
D. Pengungkapan Sebab-sebab Masalah Belajar
Dalam
rangka mengungkapkan sebab-sebab terjadinya masalah belajar yang didalam oleh
murid ada 2 tahap yang harus dilalui, yaitu tahap menentukan letak (lokasi)
masalah, dan tahap memperkirakan sebab-sebab terjadinya masalah belajar
(Koestoer P. dan A. Hadisaputro, 1978).
Tahap
penentuan letak masalah merupakan tahap penentuan dimana sebenarnya masalah
terjadi.
Setelah
guru mengetahui letak masalah yang sesungguhnya, guru dapat melaksanakan tahap
berikutnya, yaitu memperkirakan sebab-sebab terjadinya masalah yang dialami
oleh murid dalam belajar.
Pada
dasarnya masalah belajar itu dapat terjadi oleh berbagai faktor, dan dapat
digolongkan atas :
1.
Faktor-faktor yang bersumber dari murid itu sendiri
a. tingkat
kecerdasan rendah
b. kesehatan
sering terganggu
c. alat
pengelihatan dan pendengaran kurang berfungsi dengan baik
5
d. gangguan
alat perseptual
e. tidak
menguasai cara-cara belajar dengan baik
2.
Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga
a.
kemampuan ekonomi orang tua kurang
memadai
b.
anak kurang mendapat perhatian dan
pengawasan dari orang tuanya
c.
harapan orang tua terlalu tinggi
terhadap anak
d.
orang tua pilih kasih terhadap anak
e.
hubungan keluarga tidak harmonis
3.
Faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah dan masyarakat bersumber dari
keadaan rumah tangga atau keadaan murid, tetapi dapat juga bersumber dari sekolah
atau lembaga pendidikan itu sendiri.
E. Membantu Murid Mengatasi Masalah Belajar
Berkenaan
dengan masalah-masalah yang dihadapi murid dalam belajar
1.
Pengajaran perbaikan
Pengajaran
perbaikan merupakan bentuk khusus dari pengajaran yang diberikan kepada
seseorang atau beberapa orang murid yang mengalami kesulitan dalam belajar.
2.
Pengajaran pengayaan
Pengajaran
pengayaan adalah suatu bentuk pengajaran yang khusus diberikan kepada
murid-murid yang sangat cepat dalam belajar.
3.
Pembinaan sikap dan kebiasaan
belajar
yang baik sikap dan kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan belajar.
4.
Meningkatkan motivasi murid untuk belajar
Motivasi
adalah suatu usaha yang didasari untuk mengarahkan, mengerahkan dan menjaga
tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertingkah melakukan sesuatu
sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Dibawah
ini dikemukakan beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk
6
membangkitkan
motivasi murid-murid dalam belajar (Dorothy Keiter, 1975)
a. Tentukanlah
tujuan yang akan dicapai murid dalam belajar.
b. Usahakanlah
untuk menimbulkan minat murid agar mau untuk mempelajari mata pelajaran yang
bersangkutan.
c. Ikut
sertakanlah semua aspek kehidupan anak sebagai sumber belajar.
d. Hubungkanlah
hal-hal yang dipelajari dengan kehidupan murid.
e. Perbanyaklah
hal-hal yang menarik perhatian murid, tetapi jangan berhenti disitu.
f. Tunjukanlah
kepada murid-murid apa yang dapat mereka harapkan untuk dicapai.
g. Doronglah
murid menggunakan informasi yang dimilikinya.
7
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengembangan sikap dan kebiasaan
yang baik, terutama dalam mengerjakan tugas dalam keterampilan serta dalam
bersikap terhadap guru, menumbuhkan disiplin belajar dan terlatih, baik secara
mandiri atau kelompok, dan mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi
fisik, sosial dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk
pengembangan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan pribadi.
Proses belajar merupakan suatu
proses yang mengandung serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar
hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini
merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses pembelajaran.
Pada hakikatnya belajar yang efektif
merupakan proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang
dicapai peserta didik, namun bagaimana proses belajar yang efektif mampu
memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu
serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan
mereka.
B. Saran
Supaya seorang guru dapat memberikan
bimbingan belajar yang baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap murid
dapat belajar dengan efisien dan mencapai perkembangan yang optimal. Seorang
guru bisa mengetahui akan kewajibannya menjadi pembimbing terhadap anak
didiknya agar dapat mreningkatkan pendidikan untuk anak didik demi masa depan
yang lebih baik.
Upaya-upaya yang tersebut merupakan
usaha dalam menciptakan sekaligus memelihara kondisi dan suasana belajar yang
kondusif, optimal dan menyenangkan agar proses pembelajaran dapat berjalan secara
efektif sehingga tujuan belajar prestasi dapat dicapai dengan maksimal.
8
DAFTAR
PUSTAKA
Winaputra
Udin, (2007) metode
belajar-mengajar,universitas terbuka, Jakarta.
http://dedearip.blogspot.com/2013/02/hakikat-pembelajaran-efektif-belajar.html
http://www.sekolahdasar.net/2010/04/.html
9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar